Memaafkan tapi masih sakit hati
Minggu, 25 Agustus 2013
0
komentar
Saya sdh memaafkan, tp saya blm bisa
berkomunikasi secara ramah dgnnya.
("pokoknya, sudah saya maafkan tapi saya anggap dia tidak ada!), apakah saya ini termasuk pendendam?
Bagaimana ini ustadz?
Syukran atas jawaban ustadz
WA'alaikum Salam
Beragama dalam Islam harus Kaffah atau
menyeluruh tidak boleh setengah-setengah, perhatikan dalil Alquran berikut ini:
Q.S.al-Baqarah/2:208:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا
خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ
عَدُوٌّ
مُبِينٌ (208)
Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
maksudnya kalau kita sudah
memaafkannya, tentunya kita mesti berkomunikasi dengan dia secara baik,
kendatipun dia tidak mau berkomunikasi dengan kita. "kita tidak boleh
taubat dalam melakukan kebaikan".dalam suatu hadis diceritakan bahwa
kendatipun kerabat kita tidak mau berkunjung ke rumah kita, kita saja yang
berkunjung, atau kita saja yang berbuat baik dia tidak, atau kita saja yang
perdulia dia tidak, maka anjuran Rasul saw adalah terus saja berbuat baik
dengan kerabat kita itu. perhatikan hadis berikut ini
صحيح مسلم - (12 / 412)
4640 - حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ
الْمُثَنَّى وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَاللَّفْظُ ِلابْنِ الْمُثَنَّى قَالاَ
حَدَّثَنَا
ُحَمَّدُ
بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ الْعَلاَءَ بْنَ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ لِي قَرَابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُونِي وَأُحْسِنُ إِلَيْهِمْ وَيُسِيئُونَ
إِلَيَّ وَأَحْلُمُ عَنْهُمْ وَيَجْهَلُونَ عَلَيَّ فَقَالَ لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمْ الْمَلَّ وَلاَ يَزَالُ
مَعَكَ مِنْ اللهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ.
DR. Sulidar.
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ لِي قَرَابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُونِي وَأُحْسِنُ إِلَيْهِمْ وَيُسِيئُونَ
إِلَيَّ وَأَحْلُمُ عَنْهُمْ وَيَجْهَلُونَ عَلَيَّ فَقَالَ لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمْ الْمَلَّ وَلاَ يَزَالُ
مَعَكَ مِنْ اللهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ.
Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin al-Musanna, Mu hammad bin Basyar dan lafal dari Ibn al-Musanna
berkata kedua nya, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far, telah
menceritakan kepada kami Syu’bah berkata dia Aku mendengar al-‘Ala’ bin
‘Abdurrahman diceritakan dari ayahnya dari Abu Hu rairah bahwasannya seorang
lelaki berkata kepada Rasul: Wahai Rasul, saya mempunyai kerabat. Saya
mengunjungi mereka, teta pi mereka tidak mengunjungiku. Saya baik kepada
mereka, tetapi mereka tidak mau baik kepada saya. Saya sangat bersabar (peduli)
menghadapi mereka, tetapi mereka bersikap bodoh (tidak peduli) kepada saya.
Lalu Rasulullah saw bersabda “Kalau kamu benar seperti apa yang kamu katakan,
maka seolah-olah mereka itu haus lalu kamu tuangkan minuman ke mulut mereka
tiada henti, dan selama kamu berbuat begitu kepada mereka, pertolongan Allah
senantiasa menyertaimu.” H.R.Muslim, juga Imam al-Bukhari.
demikianlah jawaban saya. wallahu
a'lam bissawab.
DR. Sulidar.
Baca Selengkapnya ....